Pendekatan Pembelajaran: Pengertian, Manfaat dan Macam-Macam Penerapannya!

Daftar Isi
Nyero.ID - Pendidikan adalah fondasi bagi perkembangan pribadi dan profesional. Dalam proses belajar mengajar, pendekatan pembelajaran menjadi titik sentral yang memainkan peran krusial dalam membentuk pemahaman dan penyerapan materi. 

Pendekatan pembelajaran mencakup serangkaian metode, strategi, dan pendekatan yang dirancang untuk memfasilitasi pemahaman yang lebih baik. Pentingnya pendekatan ini tidak hanya berkaitan dengan transfer informasi, tetapi juga mencakup pengembangan keterampilan kritis, pemecahan masalah, dan pemikiran kreatif.

Pertama-tama, pendekatan pembelajaran memungkinkan personalisasi pembelajaran. Setiap individu memiliki gaya belajar yang unik, dan pendekatan ini memungkinkan guru atau instruktur untuk menyesuaikan metode pengajaran agar sesuai dengan kebutuhan setiap siswa. Dengan demikian, proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan bermakna.

Pendekatan pembelajaran juga membantu menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan interaktif. Ini melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, mendorong kolaborasi, dan meningkatkan keterlibatan mereka. Pemahaman bukan hanya tentang menghafal fakta, tetapi juga tentang penerapan konsep dalam konteks nyata.

Pengertian Pendekatan Pembelajaran Menurut Ahli

Pemahaman yang mendalam tidak dapat dicapai hanya melalui pengulangan informasi. Pendekatan pembelajaran membuka pintu menuju pemahaman yang berarti, karena fokus pada konsep-konsep inti dan aplikasi praktis. 

Melalui pendekatan ini, siswa diarahkan untuk memahami 'mengapa' dan 'bagaimana' suatu konsep bekerja, bukan hanya 'apa' yang harus diingat. Selain itu, pendekatan pembelajaran berperan sebagai alat untuk melatih keterampilan berpikir kritis.  

A. Pengertian Pendekatan Pembelajaran Menurut Para Ahli

Pendekatan pembelajaran adalah suatu metode atau strategi yang digunakan oleh pendidik untuk mentransfer pengetahuan dan keterampilan kepada para peserta didik. Beberapa ahli pendidikan memiliki pandangan yang berbeda tentang pendekatan pembelajaran, menciptakan keragaman dalam metode pengajaran. Berikut beberapa definisi pendekatan pembelajaran menurut para ahli Pendidikan:

1. Jean Piaget: Pendekatan Kognitif

Menurut Jean Piaget, seorang ahli psikologi perkembangan, berpendapat bahwa pendekatan pembelajaran menitikberatkan pada perkembangan kognitif anak. Piaget menekankan pentingnya pemahaman konsep dan ide-ide baru melalui pengalaman langsung. Proses belajar tidak hanya mencakup penerimaan informasi, tetapi juga pengolahan aktif oleh otak.

2. Lev Vygotsky: Pendekatan Sosial

Lev Vygotsky, seorang psikolog asal Rusia, mengembangkan teori pembelajaran sosial. Menurutnya, pembelajaran terjadi melalui interaksi sosial, dan lingkungan sosial memainkan peran penting dalam pengembangan kognitif individu. Pendekatan ini mendorong kerja sama dan kolaborasi di antara siswa, mempromosikan pemahaman yang lebih dalam.

3. B.F. Skinner: Pendekatan Behavioristik

Pendekatan behavioristik, dikembangkan oleh B.F. Skinner, menekankan pada pembentukan perilaku melalui penguatan dan hukuman. Skinner percaya bahwa respons positif atau negatif dari lingkungan akan membentuk perilaku individu. Pendekatan ini sering menggunakan pengulangan dan penekanan pada pembentukan kebiasaan.

4. Howard Gardner: Pendekatan Multiple Intelligences

Howard Gardner memperkenalkan konsep kecerdasan majemuk, yaitu keyakinan bahwa setiap individu memiliki kecerdasan yang berbeda-beda. Pendekatan ini menekankan variasi dalam metode pembelajaran untuk mencocokkan gaya belajar siswa. Gardner mengidentifikasi tujuh kecerdasan, seperti kecerdasan linguistik, logika-matematika, dan visual-ruang.

5. Jerome Bruner: Pendekatan Konstruktivis

Jerome Bruner mengembangkan pendekatan konstruktivis yang menekankan pada peran aktif siswa dalam membangun pengetahuan mereka sendiri. Siswa dianggap sebagai konstruktor pengetahuan melalui interaksi dengan materi pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing proses konstruktif ini.

Melalui berbagai definisi pendekatan pembelajaran yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan, kita dapat melihat bahwa tidak ada satu metode pembelajaran yang sesuai untuk semua. 

Setiap siswa memiliki gaya belajar unik, dan pemahaman ini dapat membantu pendidik untuk menyusun strategi pembelajaran yang efektif dan inklusif. Dengan memahami pendekatan-pendekatan ini, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang memotivasi, mendukung, dan merangsang pertumbuhan intelektual siswa.

B. Manfaat Memahami Pendekatan Pembelajaran

Dalam era pendidikan yang terus berkembang, pendekatan pembelajaran memainkan peran penting dalam membentuk cara siswa memahami dan meresapi informasi. 

Berbagai metode pembelajaran telah diperkenalkan untuk memenuhi kebutuhan dan gaya belajar beragam siswa. Berikut beberapa manfaat memahami pendekatan pembelajaran:

1. Meningkatkan Pemahaman  

Pendekatan pembelajaran yang efektif dapat memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan pemahaman dan retensi informasi siswa. 

Metode seperti pembelajaran berbasis proyek, diskusi kelompok, dan penerapan teknologi dalam proses pembelajaran dapat membantu siswa menjalin koneksi yang lebih dalam dengan materi pelajaran. 

Hal ini tidak hanya memfasilitasi pemahaman yang lebih baik, tetapi juga meningkatkan kemampuan siswa untuk menyimpan informasi dalam jangka panjang.

2. Pengembangan Keterampilan  

Pendekatan pembelajaran yang baik tidak hanya fokus pada transfer pengetahuan, tetapi juga pada pengembangan keterampilan kritis dan analitis siswa. 

Melalui pembelajaran berbasis masalah, siswa diajak untuk berpikir kritis, mengevaluasi informasi, dan mengembangkan kemampuan analisis mereka. 

Keterampilan ini tidak hanya berguna dalam lingkup akademis, tetapi juga menciptakan dasar yang kuat untuk menghadapi tantangan dunia nyata.

3. Peningkatan Motivasi dan Minat 

Salah satu aspek penting dari pendekatan pembelajaran adalah kemampuannya untuk membangkitkan motivasi dan minat belajar. Metode pembelajaran yang interaktif dan relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa dapat meningkatkan antusiasme mereka terhadap pembelajaran. 

Penerapan teknologi, pembelajaran berbasis permainan, dan integrasi aspek praktis dalam kurikulum dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan menginspirasi. 

C. Strategi Efektif dalam Pendekatan Pembelajaran

Dalam dunia pendidikan yang terus berkembang, strategi efektif dalam pendekatan pembelajaran menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan berdaya tahan. 

Pendidik dan pelajar sama-sama berusaha untuk menemukan metode pembelajaran yang tidak hanya mendukung transfer pengetahuan, tetapi juga merangsang pemikiran kritis dan membangkitkan minat belajar. 

Berikut beberapa strategi efektif dalam pendekatan pembelajaran, yang dapat diterapkan di dalam kelas:

1. Pembelajaran Berbasis Proyek

Salah satu strategi efektif dalam pendekatan pembelajaran adalah menggunakan model pembelajaran berbasis proyek. Melibatkan siswa dalam proyek nyata tidak hanya memberikan konteks praktis untuk penerapan pengetahuan, tetapi juga mengembangkan keterampilan kritis, kolaborasi, dan pemecahan masalah. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman, tetapi juga memberikan pengalaman belajar yang mendalam.

2. Pembelajaran Diferensiasi

Penting untuk mengakui keberagaman dalam gaya belajar dan tingkat pemahaman siswa. Strategi pembelajaran berdiferensiasi memungkinkan pendidik untuk menyesuaikan metode pengajaran agar sesuai dengan kebutuhan individu. 

Ini dapat mencakup penggunaan materi dan media pembelajaran yang beragam, tugas berbeda berdasarkan tingkat keterampilan, atau penilaian yang disesuaikan. Dengan mengadopsi pendekatan ini, pembelajaran menjadi lebih inklusif dan memberikan peluang bagi setiap siswa untuk berhasil.

3. Penggunaan Teknologi Pendidikan

Integrasi teknologi dalam pendekatan pembelajaran telah menjadi salah satu strategi paling efektif dalam menghadapi era digital. Penggunaan aplikasi, platform pembelajaran daring, dan multimedia dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan mudah diakses. Teknologi juga membuka peluang untuk pembelajaran mandiri, memungkinkan siswa mengontrol tempo belajar mereka sendiri.

4. Pembelajaran Kolaboratif

Strategi pembelajaran kolaboratif mendorong interaksi antar siswa dan pembelajaran melalui diskusi bersama. Melalui kerjasama, siswa tidak hanya belajar dari materi, tetapi juga satu sama lain. Pendekatan ini membantu membangun keterampilan sosial, kemampuan komunikasi, dan kemampuan bekerja sama, sambil memperkuat pemahaman konsep.

Dengan memadukan berbagai strategi seperti pembelajaran berbasis proyek, diferensiasi, teknologi, dan kolaborasi, lingkungan belajar dapat diubah menjadi tempat yang membangkitkan semangat belajar dan merangsang pemikiran kritis. 

Inovasi terus mendorong dunia pendidikan ke depan, dan pemilihan strategi yang sesuai dapat menjadi kunci untuk membentuk masa depan pendidikan yang lebih baik. 

D. Jenis-Jenis Pendekatan Pembelajaran 

Pendekatan pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua jenis utama, yaitu pendekatan yang berpusat pada siswa (student-centered approach) dan pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-centered approach). Kedua pendekatan ini menandakan perbedaan dalam peran serta guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.  

1. Pendekatan Pembelajaran Berpusat Pada Siswa 

Pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa menempatkan peserta didik sebagai subjek aktif dalam proses belajar. Guru atau sumber belajar berperan sebagai fasilitator yang memberikan panduan, motivasi, dan bimbingan kepada siswa. 

Dalam pendekatan ini, peserta didik didorong untuk menjadi aktif, kreatif, dan mandiri dalam membangun pengetahuan serta keterampilan mereka. Berikut macam-macam pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa: 

a. Pendekatan Konstruktivis

Pendekatan ini memandang pembelajaran sebagai proses aktif di mana siswa membangun pengetahuan mereka sendiri melalui pengalaman pribadi, refleksi, dan interaksi dengan lingkungan. Guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing siswa dalam menyusun pemahaman mereka.

b. Pendekatan Humanis

Pendekatan ini menekankan pada aspek emosional dan sosial siswa. Siswa dilihat sebagai individu yang unik dengan kebutuhan dan potensi masing-masing. Guru berperan sebagai pendukung yang memahami dan merespons kebutuhan siswa untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung pertumbuhan holistik.

c. Pendekatan Kontekstual

Pendekatan ini menyelaraskan pembelajaran dengan konteks kehidupan siswa untuk menjadikan materi lebih relevan dan mudah dipahami. Guru berperan dalam merancang pengalaman pembelajaran yang terkait dengan realitas siswa, mengaitkan konsep dengan situasi kehidupan nyata.

d. Pendekatan Inkuiri

Mendorong siswa untuk menemukan pengetahuan sendiri melalui eksplorasi dan penelitian. Guru berperan sebagai panduan yang memberikan arahan untuk menyusun pertanyaan dan mengembangkan keterampilan penelitian.

e. Pendekatan Berbasis Proyek

Pendekatan ini menekankan pembelajaran melalui pengalaman praktis dan proyek kolaboratif. Siswa terlibat dalam tugas yang mirip dengan pekerjaan di dunia nyata, memungkinkan mereka mengaplikasikan pengetahuan dalam konteks yang relevan.

f. Pendekatan Cooperative Learning

Dalam model pembelajaran kooperatif, siswa bekerja sama dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran bersama. Guru berperan sebagai fasilitator yang mendukung dan memandu proses kerja sama.

g. Pendekatan Blended Learning

Pendekatan ini menggabungkan pembelajaran daring dengan pembelajaran tatap muka. Siswa memiliki fleksibilitas untuk mengakses sebagian materi pembelajaran secara online sambil tetap berinteraksi dengan guru dan teman sekelas dalam sesi tatap muka.

h. Pendekatan Game-Based Learning

Menggunakan elemen permainan untuk meningkatkan pengalaman belajar. Siswa terlibat dalam permainan atau simulasi yang dirancang khusus untuk mempromosikan pemahaman konsep dan keterampilan tertentu.

i. Pendekatan Self-Directed Learning

Pendekatan ini memberikan tanggung jawab pembelajaran kepada siswa secara mandiri. Siswa memiliki kontrol atas tempo belajar, pemilihan sumber daya, dan pemantauan kemajuan mereka sendiri.

j. Pendekatan Discovery Learning

Mendorong siswa untuk menemukan dan menyusun pengetahuan sendiri melalui eksperimen dan pengamatan. Dalam model pembelajaran Discovery Learning, guru berperan sebagai pembimbing yang menyediakan kesempatan eksplorasi.

k. Pendekatan Reflective Learning

Siswa didorong untuk merenung dan mengevaluasi pengalaman belajar mereka. Guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing siswa dalam proses refleksi untuk meningkatkan pemahaman diri dan pembelajaran.

l. Pendekatan Mastery Learning

Pendekatan ini menekankan pencapaian penuh pemahaman pada setiap konsep sebelum melanjutkan ke materi berikutnya. Guru memberikan umpan balik terus-menerus dan fleksibilitas waktu bagi siswa untuk mencapai pemahaman yang mendalam.

m. Pendekatan Montessori

Berfokus pada pengembangan individu siswa dengan memberikan kebebasan untuk memilih kegiatan dan materi pembelajaran mereka. Pendidik berperan sebagai pengamat dan fasilitator.

n. Pendekatan Flipped Classroom

Siswa memperoleh materi pembelajaran melalui sumber online sebelum pertemuan kelas, sementara waktu di kelas digunakan untuk diskusi, penerapan konsep, dan pembelajaran aktif lainnya. Guru berperan dalam memandu diskusi dan memberikan dukungan. 

2. Pendekatan Pembelajaran Berpusat Pada Guru

Sebaliknya, pendekatan pembelajaran berorientasi guru menekankan peran dominan guru sebagai sumber utama informasi dan pemimpin dalam proses belajar.  

Peserta didik dianggap sebagai penerima yang pasif, mengikuti arahan guru atau sumber belajar. Berikut macam-macam pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru:   

a. Pendekatan Behavioris

Pendekatan ini berfokus pada pembentukan perilaku melalui pemberian stimulus dan respons. Guru memiliki peran sentral dalam memberikan instruksi, memberikan penguatan positif atau negatif, dan mengelola lingkungan pembelajaran.

b. Pendekatan Ekspositori

Guru secara langsung menyampaikan informasi kepada siswa dalam bentuk ceramah atau presentasi. Peserta didik berperan sebagai penerima yang pasif, mengikuti aliran informasi dari guru.

c. Pendekatan Langsung

Guru memberikan instruksi yang spesifik, dan peserta didik diharapkan mengikuti panduan tersebut tanpa terlibat secara aktif dalam pembangunan materi. Guru memiliki peran dominan dalam mengarahkan proses pembelajaran.

d. Pendekatan Ceramah

Proses pengajaran utama melibatkan penyampaian materi oleh guru dengan siswa sebagai pendengar pasif. Guru memiliki tanggung jawab utama dalam memberikan informasi kepada siswa.

e. Pendekatan Direct Instruction

Guru memberikan instruksi secara langsung dan sistematis kepada seluruh kelas. Metode ini melibatkan penjelasan mendalam, demonstrasi, dan latihan oleh guru.

f. Pendekatan Lecture-Based Learning

Guru menggunakan ceramah sebagai metode utama untuk menyampaikan informasi kepada siswa. Siswa berperan sebagai penerima informasi yang mendengarkan dan mencatat.

g. Pendekatan Authority Learning

Guru dianggap sebagai otoritas utama yang memberikan informasi yang benar dan terpercaya. Siswa mengandalkan otoritas guru untuk mendapatkan pemahaman yang akurat.

h. Pendekatan Recitation

Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa secara langsung dan siswa diharapkan menjawab. Ini adalah bentuk interaksi yang berpusat pada guru untuk mengukur pemahaman siswa. 

E. Pemilihan dan Penerapan Pendekatan Pembelajaran

Dalam memilih dan menerapkan pendekatan pembelajaran, guru atau sumber belajar perlu mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain:

1. Tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran harus sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ditetapkan dalam kurikulum, yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik. Tujuan pembelajaran harus jelas, spesifik, terukur, dan dapat dicapai.

Bila dikaitkan dengan kurikulum Merdeka, tujuan pembelajaran terkait erat dengan pencapaian pembelajaran yang menekankan pada pengembangan siswa sebagai individu yang mandiri, kreatif, dan memiliki kemampuan berpikir kritis.

Kurikulum Merdeka dirancang untuk mendorong siswa agar lebih aktif dalam proses pembelajaran, memberikan kebebasan untuk mengeksplorasi minat mereka sendiri, dan mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan masa kini.

2. Materi pembelajaran

Materi pembelajaran harus relevan dengan tujuan pembelajaran dan sesuai dengan minat, gaya belajar dan tingkat perkembangan peserta didik. Materi pembelajaran juga harus menarik, bermakna, aktual, dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata.

3. Kondisi peserta didik

Kondisi peserta didik meliputi karakteristik fisik, psikologis, sosial, budaya, minat, bakat, gaya belajar, motivasi, kemampuan awal, dan kebutuhan belajar mereka. Guru atau sumber belajar harus mengenal kondisi peserta didik secara baik dan mendalam agar dapat menyesuaikan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan keunikan mereka.

4. Sumber belajar

Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mendukung proses pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa manusia (guru, teman sebaya, orang tua), media pembelajaran (buku teks, modul, audio visual), lingkungan (alam sekitar, masyarakat), dan teknologi (internet, komputer). Guru atau sumber belajar harus memilih dan memanfaatkan sumber belajar yang tepat dan bervariasi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran.

5. Evaluasi pembelajaran

Evaluasi pembelajaran adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi tentang proses dan hasil pembelajaran untuk menilai pencapaian tujuan pembelajaran. Evaluasi pembelajaran harus dilakukan secara berkesinambungan sejak awal hingga akhir pembelajaran. 

Evaluasi pembelajaran harus menggunakan instrumen yang valid, reliabel, dan objektif. Evaluasi pembelajaran harus memberikan umpan balik yang konstruktif dan bermanfaat bagi guru, peserta didik, dan orang tua.

Penerapan pendekatan pembelajaran harus dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah atau sintaks yang telah ditetapkan dalam model pembelajaran yang dipilih. Model pembelajaran adalah rancangan sistematis yang menggabungkan pendekatan, strategi, metode, teknik, dan sumber belajar dalam suatu prosedur pembelajaran.

Baca Juga:
Model pembelajaran harus sesuai dengan tujuan, materi, kondisi peserta didik, dan sumber belajar yang tersedia. Model pembelajaran harus dapat menciptakan suasana belajar yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif.
Muh. Akbar
Muh. Akbar "Live with an attitude of gratitude for the experiences that shape you, and learn with an insatiable hunger for understanding the world and your place in it."