Struktur Kurikulum Merdeka Jenjang PAUD yang Harus Ada!

Daftar Isi

Struktur Kurikulum Merdeka Jenjang PAUD

Nyero.ID - Salah satu poin sentral dari Struktur Kurikulum Merdeka pada jenjang PAUD adalah memberikan penekanan pada pengembangan kompetensi yang holistik. 

Kurikulum dirancang untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak dalam berbagai aspek, termasuk kognitif, emosional, sosial, dan fisik. 

Melalui pendekatan berbasis permainan dan eksplorasi, anak-anak diajak untuk belajar secara aktif dan mengeksplorasi dunia di sekitar mereka. 

Kegiatan pembelajaran tidak hanya terfokus pada aspek akademis, tetapi juga pada pengembangan keterampilan sosial, empati, dan kemandirian, yang merupakan fondasi penting bagi perkembangan anak yang sehat dan berkelanjutan.

Selain itu, Struktur Kurikulum Merdeka juga menekankan pentingnya kolaborasi antara lembaga pendidikan, keluarga, dan komunitas masyarakat dalam mendukung proses pembelajaran anak-anak.

Dengan melibatkan orang tua dan masyarakat dalam kegiatan pembelajaran, kurikulum PAUD menjadi lebih kontekstual dan relevan dengan kebutuhan dan lingkungan sehari-hari anak-anak. 

Ini menciptakan kesempatan bagi anak-anak untuk belajar dari pengalaman nyata dan memperluas cakrawala pengetahuan mereka melalui interaksi dengan lingkungan sekitar.

Dalam rangkaian pembelajaran di PAUD, Struktur Kurikulum Merdeka juga memperhatikan perkembangan teknologi yang pesat. 

Meskipun pada jenjang ini penggunaan teknologi mungkin terbatas, namun guru PAUD didorong untuk kreatif dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia, seperti buku cerita interaktif atau permainan edukatif yang mendukung pembelajaran anak-anak. 

Struktur kurikulum pada PAUD (TK/RA/BA, KB, SPS, TPA) terdiri atas:

Kegiatan Pembelajaran Intrakurikuler

Kegiatan pembelajaran intrakurikuler merupakan bagian integral dari proses pendidikan anak usia dini yang dirancang dengan tujuan memastikan pencapaian kemampuan yang diharapkan sebagaimana tercantum dalam Capaian Pembelajaran. 

Esensi dari kegiatan ini adalah menyelaraskan konsep "Merdeka Belajar, Merdeka Bermain" dengan kegiatan belajar yang bermakna bagi anak-anak. 

Oleh karena itu, pemilihan kegiatan harus memperhatikan aspek pengalaman yang menyenangkan dan bermakna bagi perkembangan anak. 

Selain itu, penting juga untuk memanfaatkan sumber-sumber belajar yang nyata yang ada di sekitar lingkungan anak, seperti alam, mainan tradisional, dan bahan-bahan sederhana sehari-hari. 

Namun, ketika sumber daya tersebut tidak tersedia secara langsung, teknologi dan buku bacaan anak dapat dijadikan alternatif yang efektif untuk memberikan pengalaman belajar yang variatif dan menarik bagi anak-anak. 

Kegiatan pembelajaran intrakurikuler tidak hanya menjadi sarana untuk mencapai target pembelajaran, tetapi juga menjadi wahana untuk memperkaya pengalaman belajar anak-anak secara holistik.

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Projek ini merupakan inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan pencapaian Profil Pelajar Pancasila, yang mengikuti Standar Kompetensi Lulusan atau Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak untuk jenjang PAUD. 

Dalam konteks PAUD, penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan melalui berbagai kegiatan yang terkait dengan perayaan tradisi lokal, hari besar nasional, dan peristiwa internasional. 

Melalui proyek ini, anak-anak diperkenalkan dengan nilai-nilai Pancasila dan diberikan kesempatan untuk memahaminya dalam konteks kehidupan sehari-hari. 

Penyelenggaraan proyek ini terintegrasi ke dalam alokasi waktu kegiatan di PAUD, sehingga menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pengalaman pembelajaran anak-anak. 

Proyek pada jenjang PAUD, tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pemahaman anak-anak tentang nilai-nilai Pancasila, tetapi juga untuk membantu mereka menginternalisasikan dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Alokasi Waktu Pembelajaran di PAUD

Untuk anak usia 3-4 tahun di PAUD, disarankan agar waktu pembelajaran minimal adalah 360 menit atau setara dengan 6 jam per minggu. 

Sedangkan untuk anak usia 4-6 tahun, disarankan agar waktu pembelajaran minimal adalah 900 menit atau setara dengan 15 jam per minggu. 

Hal ini bertujuan untuk memberikan cukup waktu bagi anak-anak untuk terlibat dalam kegiatan pembelajaran yang bervariasi dan sesuai dengan tingkat perkembangan mereka. 

Dengan alokasi waktu yang memadai, anak-anak dapat memiliki kesempatan yang cukup untuk belajar, bermain, dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar, yang semuanya merupakan bagian penting dari pengalaman pendidikan mereka di PAUD.

Muh. Akbar
Muh. Akbar "Live with an attitude of gratitude for the experiences that shape you, and learn with an insatiable hunger for understanding the world and your place in it."