Gaya Belajar Auditori: Pengertian, Ciri Khas & Contoh Instrumen Tesnya!

Daftar Isi

Nyero.ID - Gaya belajar auditori, secara khusus, mengarah pada pendekatan pembelajaran yang memberikan fokus utama pada pendengaran sebagai alat utama pemahaman dan penyerapan informasi. Individu dengan gaya belajar ini menunjukkan kecenderungan kuat untuk memusatkan perhatian pada penjelasan guru atau dosen, menciptakan fondasi utama dari metode belajar auditori.

Gaya belajar ini juga dikenal sebagai gaya belajar pendengar, di mana individu bergantung pada pendengaran sebagai kunci utama dalam proses pembelajaran mereka. Keunikan dari gaya belajar auditori terletak pada kemampuan mereka untuk dengan seksama mendengarkan penjelasan verbal, menciptakan tingkat perhatian yang tinggi terhadap informasi yang disampaikan melalui suara.

Pengertian, Ciri dan Instrumen Tes Gaya Belajar Auditori

Dengan memahami bahwa metode belajar auditori menciptakan landasan yang kuat bagi penyerapan pengetahuan, pengajar dan siswa dapat bersama-sama menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung gaya belajar ini.  

Apa Itu Gaya Belajar Auditori?

Gaya belajar auditori adalah salah satu konsep dalam pendidikan yang mencerminkan cara seseorang paling efektif memproses informasi melalui pendengaran. Menurut para ahli pendidikan, gaya belajar auditori dapat dijelaskan sebagai preferensi atau kecenderungan seseorang untuk mengandalkan pendengaran dalam memahami dan mengingat informasi. Berikut ini adalah beberapa pandangan dari ahli pendidikan terkait gaya belajar auditori:

1. Howard Gardner

Howard Gardner, psikolog dan ahli teori kecerdasan majemuk, menyatakan bahwa individu dengan gaya belajar auditori cenderung memiliki kecerdasan linguistik-oral yang tinggi. Mereka memproses informasi dengan baik melalui kata-kata, baik yang diucapkan maupun ditulis.

2. Neil Fleming

Neil Fleming, seorang pendidik asal Selandia Baru, menciptakan model VARK (Visual, Auditory, Reading/Writing, Kinesthetic) untuk mengidentifikasi gaya belajar. Menurut Fleming, individu dengan gaya belajar auditori lebih suka memperoleh informasi melalui pendengaran, seperti mendengarkan ceramah atau diskusi.

3. David Kolb

David Kolb, pakar dalam teori belajar eksperimental, mengemukakan bahwa gaya belajar auditori dapat dikaitkan dengan tahap "Concrete Experience" dalam siklus belajar. Individu ini lebih suka belajar melalui pengalaman langsung dan melibatkan pendengaran sebagai elemen utama dalam proses ini.

4. Peter Honey dan Alan Mumford

Peter Honey dan Alan Mumford menyusun model belajar berbasis pengalaman yang mencakup empat gaya belajar, salah satunya adalah "Pragmatist." Individu dengan gaya belajar Pragmatist, menurut mereka, cenderung suka belajar melalui pengalaman praktis dan pendengaran.

Ciri-Ciri Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Auditori 

Gaya belajar auditori, yang didasarkan pada pendengaran sebagai sarana utama pembelajaran, memiliki ciri-ciri yang dapat membantu mengidentifikasi individu yang cocok dengan metode ini, diantaranya:

1. Mudah Terganggu oleh Keributan

Ketertarikan mereka pada pendengaran membuat mereka peka terhadap gangguan suara di sekitarnya. Suara mobil, dengung AC, atau kebisingan lain dapat mengganggu konsentrasi belajar mereka, mendorong mereka untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan fokus pada suara guru atau dosen.

2. Mendengarkan dengan Cermat

Individu dengan gaya belajar auditori lebih suka mendengarkan daripada melihat. Proses pembelajaran mereka ditingkatkan ketika informasi disampaikan secara lisan, memungkinkan mereka untuk dengan cepat menyerap makna komunikasi verbal.

3. Senang Membaca dengan Keras 

Proses membaca lebih efektif ketika diiringi dengan membaca secara keras, membayangkan teks seperti film dengan efek suara, aksen, nada, dan musik. Mereka cenderung memahami lebih baik ketika membaca dengan suara keras dan sering melibatkan gerakan bibir serta mengucapkan tulisan.

4. Menyukai Musik dan Nada

Kecintaan pada musik, suara-suara, irama, dan nada menjadi karakteristik penting dari gaya belajar ini. Mereka sangat peka terhadap berbagai suara, menemukan kebahagiaan dalam melodi yang indah dan merasa terganggu oleh suara keras. Teknik asosiasi seperti film mental, efek suara, dan musik imajiner membantu mereka dalam memahami materi abstrak.

5. Suka Berbicara, Berdiskusi, dan Menjelaskan

Interaksi auditori terus menerus diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka merasa tidak nyaman dengan kesunyian dan sering mencari stimuli auditori, seperti berbicara, bernyanyi, atau mendengarkan radio. Aktivitas ini memastikan ketersediaan rangsangan suara secara terus-menerus.

Penting bagi siswa dengan gaya belajar ini untuk berinteraksi dengan orang lain, dapat dengan cepat memproses informasi melalui penjelasan lisan, diskusi, atau pembicaraan. Ketika menghadapi ujian, mereka perlu mendengar ulang materi, membacanya kembali, atau merekam suara mereka untuk meningkatkan retensi informasi. 

Tips dan Strategi Efektif untuk Meningkatkan Pemahaman Gaya Belajar Auditori 

Gaya belajar auditori, yang mengandalkan pendengaran sebagai alat utama, memerlukan strategi khusus untuk meningkatkan pemahaman materi. Berikut ini beberapa tips yang dapat membantu dalam mengoptimalkan gaya belajar auditori:

1. Manfaatkan Rekaman

Tips pertama yang dapat dijalankan adalah menggunakan recorder atau perekam suara. Saat mendapatkan informasi dari guru atau dosen, merekam suara mereka dapat memberikan keuntungan besar. Mendengarkan kembali materi di rumah memungkinkan pemahaman yang lebih mendalam dan memudahkan dalam mengingat informasi dengan baik.

2. Bentuk Kelompok Belajar

Langkah kedua yang dapat diambil adalah membentuk kelompok belajar. Dengan mengumpulkan teman-teman yang memiliki gaya belajar auditori, kolaborasi dalam membahas materi dapat meningkatkan pemahaman secara keseluruhan. Proses saling menyuarakan materi pelajaran dan pertukaran informasi memberikan keuntungan tambahan dalam memahami topik dengan lebih baik.

3. Pilih Lingkungan yang Tenang

Tips selanjutnya adalah memilih lingkungan yang tenang. Dikarenakan preferensi pendengaran, mencari tempat yang tidak bising menjadi penting. Perpustakaan atau ruang pribadi dapat menjadi pilihan yang cocok untuk fokus mendengarkan informasi tanpa distraksi.

4. Menyuarakan Materi Pelajaran

Strategi keempat adalah dengan menyuarakan materi pelajaran. Membacakan materi dengan suara keras atau menyanyikannya dapat membantu pemahaman dan retensi informasi. Membuat ringkasan dan mengubahnya menjadi nyanyian menjadi cara menarik untuk memahami materi pelajaran.

5. Mendengarkan Kembali Materi 

Langkah terakhir adalah mendengarkan kembali materi melalui rekaman atau penjelasan orang lain. Mendengarkan rekaman suara sendiri atau meminta teman untuk menjelaskan kembali materi pelajaran dapat memperkuat pemahaman. Strategi ini membantu memastikan bahwa materi dipahami secara menyeluruh.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, pembelajaran auditori dapat dioptimalkan, memungkinkan individu untuk meraih kesuksesan melalui pemahaman yang mendalam dan retensi informasi yang kuat.

Instrumen dan Tes Soal Pilihan Ganda Identifikasi Gaya Belajar Auditori 

Petunjuk: Pilihlah jawaban yang paling mendekati atau sesuai dengan preferensi dan kecenderungan Anda dalam situasi belajar.

1. Ketika Anda mempelajari materi baru, apa yang lebih Anda sukai?

  • a. Membaca dengan seksama dan membuat catatan tulisan.
  • b. Mendengarkan penjelasan dari seseorang atau rekaman audio.
  • c. Menggambar grafik atau diagram.
  • d. Mengikuti panduan visual atau tutorial online.

2. Saat berada di lingkungan belajar, tempat apa yang lebih Anda pilih?

  • a. Tempat yang ramai dan penuh aktivitas.
  • b. Tempat yang tenang dan minim gangguan suara.
  • c. Lingkungan yang visual dan penuh warna.
  • d. Tempat yang memiliki tampilan menarik dan estetis.

3. Bagaimana cara Anda mengingat informasi?

  • a. Melihat gambar atau diagram.
  • b. Mendengarkan penjelasan atau membacakan informasi dengan suara keras.
  • c. Menyusun catatan tulisan atau mind map.
  • d. Menggunakan flashcard atau materi visual lainnya.

4. Saat ada diskusi kelompok, bagaimana cara Anda berkontribusi?

  • a. Menyumbangkan ide melalui tulisan atau gambar.
  • b. Aktif berbicara dan mendengarkan suara teman-teman.
  • c. Menggunakan presentasi visual dalam diskusi.
  • d. Menggunakan teknologi untuk berkolaborasi online.

5. Saat membaca buku, apa yang sering Anda lakukan?

  • a. Menggunakan jari atau pensil untuk mengikuti teks.
  • b. Membaca dengan suara keras atau menyuarakan kata-kata.
  • c. Menggunakan highlighter atau tanda pena.
  • d. Menggambar gambar yang mewakili cerita.

6. Jika harus memahami lagu baru, apa yang lebih Anda lakukan?

  • a. Membaca lirik dan mencoba menggambarkan melodi.
  • b. Mendengarkan lagu secara keseluruhan dan menangkap nada dan ritme.
  • c. Menyusun lirik lagu dalam bentuk tulisan.
  • d. Membuat visualisasi mengenai lagu tersebut.

7. Saat harus mengajar sesuatu kepada orang lain, bagaimana cara Anda menjelaskannya?

  • a. Dengan menggunakan presentasi visual.
  • b. Dengan memberikan penjelasan lisan dan contoh konkret.
  • c. Dengan menuliskan langkah-langkah atau rumus.
  • d. Dengan membuat sketsa atau diagram.

8. Apa yang Anda lakukan ketika harus mengingat daftar belanjaan?

  • a. Membaca daftar berulang-ulang.
  • b. Membacakan daftar secara keras atau menyuarakannya.
  • c. Membuat visualisasi daftar belanja.
  • d. Mengingat daftar belanja dengan menggunakan nomor urut.

9. Bagaimana cara Anda mempersiapkan presentasi?

  • a. Menyusun tulisan secara rinci.
  • b. Menyiapkan skrip lisan dan mendengarkan rekaman diri sendiri.
  • c. Membuat slide presentasi yang menarik.
  • d. Membuat outline visual dari presentasi.

10. Ketika harus belajar bahasa asing, apa yang lebih Anda sukai?

  • a. Menggambar gambar yang mewakili kata-kata tersebut.
  • b. Mendengarkan dan mengucapkan kata-kata dengan benar.
  • c. Menyusun daftar kata-kata dalam bentuk tulisan.
  • d. Menggunakan aplikasi belajar bahasa dengan visual yang menarik.

11. Saat harus mengingat urutan langkah-langkah, apa yang biasanya Anda lakukan?

  • a. Membuat daftar tertulis.
  • b. Mendengarkan dan mengulangi langkah-langkah tersebut.
  • c. Membuat visualisasi langkah-langkah dalam bentuk diagram.
  • d. Menggunakan metode berpikir berurutan tanpa bantuan visual.

12. Bagaimana cara Anda merespon terhadap podcast atau rekaman audio pendidikan?

  • a. Kurang tertarik atau mudah bosan.
  • b. Merasa tertarik dan lebih mudah memahami materi.
  • c. Menyimak sambil melakukan aktivitas fisik.
  • d. Memvisualisasikan informasi yang didengarkan.

13. Apa yang biasanya Anda lakukan saat harus mengingat nomor telepon?

  • a. Menuliskannya di kertas atau di ponsel.
  • b. Mengulang nomor telepon secara berulang-ulang.
  • c. Mengasosiasikan nomor dengan gambar atau kata.
  • d. Membuat urutan angka dalam pikiran tanpa tulisan.

14. Saat menonton video pembelajaran, fokus Anda lebih pada:

  • a. Gambar dan visual yang ditampilkan.
  • b. Penjelasan lisan dan informasi yang disampaikan secara verbal.
  • c. Efek suara dan latar belakang musik.
  • d. Menilai kualitas produksi video dan visual.

15. Bagaimana Anda merespon terhadap lingkungan yang ramai?

  • a. Dapat berkonsentrasi dengan baik.
  • b. Merasa terganggu dan sulit berkonsentrasi.
  • c. Menemukan inspirasi dari kegiatan sekitar.
  • d. Lebih nyaman dengan kehadiran orang banyak.

16. Ketika harus memahami konsep matematika, apa yang lebih Anda sukai?

  • a. Menyelesaikan masalah dengan tulisan dan rumus.
  • b. Mendengarkan penjelasan lisan tentang konsep tersebut.
  • c. Membuat visualisasi konsep menggunakan diagram atau grafik.
  • d. Melibatkan diri dalam diskusi dan perbandingan ide.

17. Saat harus belajar tentang sejarah, apa yang lebih Anda lakukan?

  • a. Membaca buku sejarah dengan seksama.
  • b. Mendengarkan narasi atau cerita sejarah secara lisan.
  • c. Membuat catatan visual sejarah dalam bentuk timeline.
  • d. Melibatkan diri dalam peran-peran sejarah dan simulasi.

18. Apa yang Anda lakukan ketika harus menghadiri presentasi yang tidak melibatkan aspek visual?

  • a. Fokus pada suara pembicara dan kata-kata yang diucapkan.
  • b. Merasa kurang tertarik dan bosan.
  • c. Mengambil catatan dengan tulisan atau gambar.
  • d. Menciptakan gambaran visual dalam pikiran.

19. Bagaimana cara Anda menyimpan informasi tentang jadwal atau deadline?

  • a. Menulisnya dalam bentuk daftar atau kalender.
  • b. Mengingatnya dengan mendengarkan catatan suara.
  • c. Membuat visualisasi jadwal dengan warna-warni.
  • d. Mengatur alarm atau pengingat elektronik.

20. Ketika membaca artikel panjang, apa yang biasanya Anda lakukan?

  • a. Membaca secara cermat dan membuat ringkasan tulisan.
  • b. Mendengarkan versi audio atau rekaman pembacaan artikel.
  • c. Membuat visualisasi konsep utama menggunakan diagram.
  • d. Mengabaikan sebagian besar dan mencari gambar atau grafik yang relevan.

Format Penilaian:

  • Setiap jawaban yang sesuai dengan preferensi gaya belajar auditori akan mendapatkan nilai penuh.
  • Setiap jawaban yang kurang sesuai akan mendapatkan nilai parsial.
  • Jawaban yang tidak sesuai sama sekali mendapatkan nilai nol.

Pedoman Scoring:

  • Jawaban a: 1 poin
  • Jawaban b: 2 poin
  • Jawaban c: 3 poin
  • Jawaban d: 4 poin

Interpretasi Skor:

  • 4 - 8 poin: Gaya belajar auditori mendominasi.
  • 9 - 12 poin: Gaya belajar auditori cenderung dominan.
  • 13 - 16 poin: Gaya belajar auditori dan visual seimbang.
  • 17 - 20 poin: Gaya belajar visual mendominasi.

Instrumen ini dirancang untuk membantu Anda mengidentifikasi preferensi belajar Anda melalui soal pilihan ganda. Skor tertinggi menunjukkan gaya belajar yang lebih dominan.  

Peran Guru dalam Mengembangkan Siswa dengan Gaya Belajar Auditori

Pendidikan adalah sebuah perjalanan penuh penemuan dan pengembangan diri yang unik bagi setiap siswa. Dalam perjalanan ini, penting bagi guru untuk memahami dan merespons gaya belajar individu siswa, salah satunya adalah gaya belajar auditori. Gaya belajar auditori menekankan pendengaran sebagai alat utama untuk memahami dan menyerap informasi. 

Guru, sebagai fasilitator pembelajaran, memiliki tanggung jawab yang besar dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan siswa dengan gaya belajar auditori. Siswa dengan preferensi auditori cenderung lebih responsif terhadap informasi yang disampaikan melalui ucapan dan presentasi lisan. Oleh karena itu, guru memiliki peran penting dalam menciptakan pengalaman belajar yang memadukan elemen-elemen auditori untuk meningkatkan pemahaman dan retensi siswa.

Pertama-tama, guru perlu menyajikan materi pembelajaran dengan jelas dan meyakinkan. Penggunaan intonasi suara yang bervariasi, penekanan pada kata-kata kunci, dan ekspresi wajah yang mendukung dapat membuat materi menjadi lebih menarik dan mudah dipahami bagi siswa auditori. Guru juga dapat memanfaatkan teknologi modern seperti rekaman audio, podcast, atau platform e-learning yang mengintegrasikan elemen audio untuk memberikan variasi dalam pendekatan pembelajaran.

Selain itu, interaksi interpersonal berperan besar dalam membentuk pengalaman belajar siswa auditori. Guru dapat merangsang diskusi kelas, mengajak siswa untuk berpartisipasi dalam presentasi lisan, atau memberikan tugas proyek kelompok yang melibatkan berbicara dan mendengarkan. Aktivitas semacam ini tidak hanya memenuhi kebutuhan gaya belajar auditori, tetapi juga membangun keterampilan komunikasi siswa secara keseluruhan.

Dalam proses evaluasi, guru dapat mengadopsi metode yang mengakomodasi siswa auditori. Misalnya, pemberian ujian lisan, tugas presentasi, atau proyek rekaman suara dapat menjadi alternatif untuk menilai pemahaman siswa. Dengan memberikan beragam format evaluasi, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menonjolkan potensi mereka dalam cara yang paling alamiah bagi mereka.

Baca Juga: 

Dalam keseluruhan, peran guru dalam mengembangkan siswa dengan gaya belajar auditori mencakup penyediaan materi pembelajaran yang sesuai, menciptakan interaksi yang mendukung, dan mengadopsi metode evaluasi yang inklusif. Dengan demikian, guru menjadi pionir dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang merangsang pertumbuhan siswa dengan gaya belajar auditori, memungkinkan mereka untuk mencapai potensi penuh mereka dalam perjalanan pendidikan.

Muh. Akbar
Muh. Akbar "Live with an attitude of gratitude for the experiences that shape you, and learn with an insatiable hunger for understanding the world and your place in it."