Kurikulum Merdeka Jawab Tantangan Pembelajaran di Era Modern

Daftar Isi

Nyero.ID - Menggagas perubahan dalam dunia pendidikan, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, memperkenalkan Kurikulum Merdeka sebagai langkah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. 

Dalam upaya meningkatkan kualitas, tentu saja diperlukan adaptasi yang komprehensif. Mari kita bahas karakteristik dari Kurikulum Merdeka. 

Kurikulum Merdeka, yang juga dikenal sebagai Kurikulum Prototipe, dirancang dengan sifat yang fleksibel. 

Fokus utamanya adalah pada materi esensial, pengembangan karakter, dan penguatan kompetensi siswa, dengan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa. 

Kurikulum Merdeka dianggap sebagai pilihan yang tepat untuk mengembangkan kompetensi siswa sesuai dengan bakat dan minat individu mereka. 

Kurikulum Merdeka Jawab Tantangan Pembelajaran di Era Modern

Hal ini sangat relevan mengingat dampak pembelajaran selama pandemi COVID-19, di mana banyak siswa mengalami kekurangan pembelajaran. 

Kurikulum Merdeka diharapkan dapat mengatasi tantangan ini dan meningkatkan standar pendidikan di Indonesia. 

Dalam tahun ajaran baru 2022/2023, sekolah memiliki kesempatan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka sesuai dengan kesiapannya. 

Tujuannya adalah agar pada tahun 2024, saat Kurikulum Merdeka sepenuhnya diterapkan, sekolah sudah siap untuk mengadopsinya. 

Apa saja yang Membedakan dengan Kurikulum Sebelumnya?

Di bawah ini, beberapa Karakteristik kurikulum Merdeka yang membedakan dengan kurikulum sebelumnya:

1. Fokus pada Materi Esensial

Kurikulum Merdeka menempatkan fokus pada materi esensial, yang mengakibatkan pengurangan beban belajar pada setiap mata pelajaran. Hal ini membuka ruang bagi pengajar untuk menerapkan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan kolaboratif.

2. Ketersediaan Perangkat Pembelajaran

Guru diberikan kebebasan untuk menggunakan berbagai perangkat pembelajaran yang tersedia, termasuk buku teks, modul ajar, asesmen literasi dan numerasi, serta platform daring seperti aplikasi android dan website Merdeka Mengajar.

3. Fleksibilitas Lebih Lanjut

Kurikulum Merdeka menawarkan tingkat fleksibilitas yang lebih besar bagi guru, siswa, dan sekolah dalam merancang dan menjalankan kegiatan pembelajaran. Siswa tidak lagi terbatas pada pembelajaran di dalam kelas, melainkan dapat belajar di berbagai tempat untuk menciptakan karya atau proyek.

4. Pengaturan Jam Pelajaran yang Fleksibel

Jam pelajaran dalam Kurikulum Merdeka tidak lagi ditetapkan per minggu, tetapi per tahun, memungkinkan sekolah untuk merancang kurikulum operasionalnya dengan lebih fleksibel.

5. Pilihan Mata Pelajaran untuk Siswa SMA

Siswa tingkat SMA dan paket C kelas 11 dan 12 diberikan kebebasan untuk memilih mata pelajaran sesuai minat dan bakat mereka, tanpa dibatasi oleh jurusan tertentu.

6. Penyesuaian dengan Tantangan Teknologi

Dalam era digital saat ini, Kurikulum Merdeka menekankan penggunaan teknologi dalam pembelajaran. 

Guru dan siswa diberdayakan untuk menggunakan perangkat teknologi seperti aplikasi, platform daring, dan alat bantu pembelajaran online untuk memperkaya pengalaman belajar.

7. Penguatan Soft Skills

Selain pengetahuan akademis, Kurikulum Merdeka juga menekankan pengembangan soft skills seperti keterampilan berpikir kritis, komunikasi efektif, kolaborasi, dan kreativitas. 

Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa menghadapi tuntutan dunia kerja yang terus berkembang.

8. Mengakomodasi Kebutuhan Khusus

Kurikulum Merdeka mengakomodasi kebutuhan khusus siswa, seperti anak-anak dengan kebutuhan pendidikan khusus (ABK). 

Kurikulum ini dirancang untuk memberikan dukungan dan pengayaan bagi semua siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus.

9. Kolaborasi dan Keterlibatan Orang Tua

Kurikulum Merdeka mendorong kolaborasi antara guru, siswa, dan orang tua dalam proses pembelajaran. 

Orang tua diundang untuk terlibat aktif dalam mendukung pembelajaran anak-anak mereka di rumah, sehingga menciptakan lingkungan pembelajaran yang holistik.

10. Evaluasi Berkelanjutan

Kurikulum Merdeka menekankan evaluasi berkelanjutan yang melibatkan pengamatan langsung terhadap kemajuan siswa, bukan hanya mengandalkan tes standar. 

Pendekatan ini memungkinkan guru untuk memberikan umpan balik yang lebih personal dan memadai kepada setiap siswa.

Baca Juga:

Dengan integrasi elemen-elemen ini, Kurikulum Merdeka tidak hanya menjawab tantangan pembelajaran di era modern, tetapi juga berupaya untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif, dinamis, dan relevan bagi perkembangan siswa di masa depan.

Muh. Akbar
Muh. Akbar "Live with an attitude of gratitude for the experiences that shape you, and learn with an insatiable hunger for understanding the world and your place in it."